Nirvana adalah kelompok musik pengusung aliran Grunge, lahir di Kota Aberdeen Washington Amerika Serikat, kemudian akhirnya mereka mendapatkan kesuksesan di Kota Seattle Amerika Serikat. Kesuksesan mereka di Seattle membuat grup ini disebut dengan Seattle Sound. Band ini memiliki banyak pengikut atau fans setia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yang dulu menjadikan lagunya yang berjudul Smells Like Teen Spirit sempat menduduki tangga lagu Billboard selama 2 tahun.
Penampilan perdana Kurt Cobain dan Krist Novoselic terjadi pada bulan Maret 1987 yang sekaligus menasbihkan formasi awal Nirvana yang terdiri atas Kurt Cobain (vokal & gitar), Krist Novoselic (bass) dan seorang penabuh drum bernama Aaron Burckhard. Pada akhir tahun 1987, Aaron Burckhard keluar dari Nirvana. Awal tahun 1988, posisi drummer diisi oleh Chad Channing dan Jason Everman bergabung sebagai gitaris kedua. Jason Everman keluar pada pertengahan tahun 1989 disusul pula keluarnya Chad Channing pada tahun 1990. Setelah beberapa kali mengalami pergantian drummer, akhirnya Dave Grohl masuk ke Nirvana sebagai drummer pada tahun 1990.
Waktu itu mereka belum memakai nama Nirvana ada banyak nama yang mereka pakai pada awal karier mereka dan mereka memakainya bergantian di setiap konser.
Nama Nirvana baru muncul pada tahun 1988 ketika Kurt menemukan nama itu dari sebuah tayangan televisi tengah malam yang menyiarkan tentang program agama Buddha yang berarti pencapaian kesempurnaan.
Mereka membuat single pertama mereka, "Love Buzz", yang dirilis oleh label independen kecil Sub Pop Records. Nirvana popularitas di Seattle berkembang, dan mereka merilis album debut mereka, Bleach.
Pada November 1988 single pertama Nirvana Love Buzz pun diedarkan pada kalangan terbatas Kurt sendiri yang kemudian menyerahkan salah satu kopinya kepada radio KCMU untuk diputar. Setelah itu Kurt segera mendengarkan radio dan setelah berjam-jam gelisah karena lagunya tak segera diputar hingga Kurt harus menelepon dari sebuah telepon umum dan me-request lagunya sendiri barulah kemudian lagu tersebut mengudara salah satu ironi terbesar seorang bintang Rock besar pada awal kariernya sempat me-requestsendiri lagunya di sebuah radio
Pada awal 1991 Nirvana pindah label dari Sub Pop ke DGC (David Geffen Company) sebuah label mayor dengan distribusi lebih luas dan dana lebih besar salah satu orbitan tersukses DGC adalah Guns N Roses. Nirvana juga bergabung dengan Gold Mountain sebuah perusahaan manajemen artis di mana Sonic Youth, band punk kontemporer yang dikagumi Kurt bernaung. Nirvana pun melanjutkan perjalanannya dengan mengeluarkan album kedua yang berjudul Nevermind yang direkam pada Mei 1991 dan selesai sebulan kemudian.
Awalnya, DGC Records berharap untuk menjual 250.000 salinan Nevermind. Namun, album single pertamanya "Smells Like Teen Spirit" dengan cepat mendapatkan momentum, sebagian berkat signifikan sering diputar dari lagu video musik di MTV. Ketika mereka melakukan tur Eropa pada akhir 1991, band ini menemukan bahwa sangat mengancam oversold menunjukkan, bahwa awak televisi menjadi kehadiran yang konstan di atas panggung, dan bahwa "Smells Like Teen Spirit" hampir di mana-mana di radio dan televisi musik. Pada Natal 1991, Nevermind menjual 400.000 salinan per minggu di Amerika Serikat. Pada tanggal 11 Januari 1992, album ini mencapai nomor satu di tangga album Billboard, menggusur album Dangerous milik Michael Jackson . Album ini juga menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara di seluruh dunia. Cobain masuk sebagai salah satu penulis lagu terbaik dalam generasinya di usia 24 tahun.
Inilah album legendaris dan fenomenal yang kemudian melambungkan nama Nirvana ke jagad musik internasional. Lagu-lagu yang terdapat di album ini bercerita tentang Tobi Vail vokalis band punk cewek Bikini Kill, perempuan yang sangat disukai Kurt bahkan sepanjang tahun 1990-1991. Hampir semua lagu yang dibuatnya selalu bercerita tentang Tobi, meski demikian Tobi ternyata tak bisa sepenuhnya menerima Kurt. Kurt akhirnya dekat dengan seorang wanita bernama Courtney Love, vokalis band post punk Hole, dan dalam rentang tahun ini juga heroin terus mengiringi hidup Kurt.
Nevermind dirilis pada 24 September 1991 di luar dugaan album ber-cover gambar seorang bayi yang sedang menyelam ini telah terjual hingga mencapai 500.000 keping. Pada hari Helloween, 31 Oktober 1991, Nirvana pun mendapat penghargaan piringan emas saat inilah seluruh radio Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Brasil, dan di negara-negara lain dengan serentak memutar terus-menerus single Smells Like Teen Spirit. Kurt kini sudah tak perlu lagi menelepon radio memohon agar lagunya diputar video klip. Smells Like Teen Spirit pun memasuki masa mengudara dengan frekuensi terbanyak pada awal tahun 1992.
Di Indonesia sendiri popularitas Nirvana berhasil menyaingi popularitas Guns N Roses,Metallica, dan Sepultura yang pada masa-masa itu memang sangat terkenal di Indonesia. Namun pada Januari itu juga kecanduan Kurt terhadap heroin makin parah. Dalam sebuah sesi pemotretan, Kurt bahkan sampai tak sanggup berdiri tegak dan hanya tertunduk terus-menerus. Momen semacam inilah yang akan terus berulang dan mewarnai lembaran karier Nirvana berikutnya. Sementara itu pada April 1992, Nirvana untuk pertama kalinya tampil di cover majalah Rolling Stones.
Sementara itu pada bulan Juli, Nevermind akhirnya terlempar keluar dari tangga lagu Billboard setelah bercokol di sana selama hampir dua tahun. Ketika keluar dari Billboard, Nevermind telah mencapai angka penjualan sebanyak 8 juta keping di seluruh dunia.
Nirvana meliris album In Utero pada bulan September 1993. Lirik-liriknya sangat pribadi tentang perjuangan hidup. Nirvana pun memulai tur ke Eropa dan memulai konser MTV Unplugged di New York dan Eropa pada musim dingin 1993.
Pada 3 Maret di Roma, Italia di hotel berbintang lima Exelcior, Kurt kembali mengalami overdosis parah. Ini merupakan usaha bunuh diri Kurt yang pertama terlihat dari secarik kertas dalam genggaman Kurt dalam surat itu. Kurt menulis seperti Hamlet, aku harus memilih antara kehidupan dan kematian dan aku memilih kematian. Peristiwa ini pun menyebar di kalangan media musik dan penggemar di seluruh dunia. CNN bahkan sempat memberitakan bahwa Kurt Cobain sudah tewas.
Meski demikian Kurt masih menuruti saran orang–orang terdekatnya untuk mengambil program rehabilitasi. Pada 30 Maret 1994, Kurt terbang ke Los Angeles untuk mengikuti program pemulihan di Exodus Recovery Center sebuah tempat rehabilitasi bagi para pecandu obat–obatan. Namun ini pun hanya bertahan dua hari. Kurt melarikan diri dan pergi membeli tiket pesawat untuk pulang kembali ke Seattle.
Sementara itu Courtney panik begitu mendengar kabar kaburnya Kurt. Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Kurt karena beberapa hari sebelum terbang ke Los Angelesuntuk masuk rehabilitasi Kurt dikabarkan sempat membeli sebuah senapan di sebuah toko senjata di Seattle. Kurt tiba di rumahnya Sabtu dini hari 2 April 1994. Dia sempat menemui Michael Cali dan Jessica Hopper dua orang yang bertuga menjaga rumahnya sementara Frances bersama Courtney berada di Los Angeles yang tengah melakukan promo untuk album terbaru bandnya serta melacak keberadaan Kurt.
Sepulangnya ke Amerika Serikat, Cobain menjadi pertapa, ia menghabiskan banyak waktu sendirian dengan kecanduan narkobanya, semakin parah dan parah, keluar masuk klinik guna proses penyembuhannya, bahkan seringkali dia melarikan diri dari klinik karena tidak kuat dan merasa makin gila dengan kecanduannya.
Akhirnya, 5 April, 1994, di rumah tamu di belakang rumahnya Seattle, Cobain melakukan bunuh diri. Dia menempatkan senapan ke mulutnya dan menembakkannya, membunuh dirinya secara cepat. Dia meninggalkan catatan bunuh diri yang dialamatkan kepada penggemar, juga istri dan anak-anak perempuan. Walaupun secara resmi pihak kepolisian menyatakan dia mati dengan cara bunuh diri, namun ada beberapa kejanggalan dan kemungkinan Love terlibat dalam kematian Cobain, sebab ditemukan bukti bahwa kartu kreditnya sempat digunakan belanja, sementara Cobain dinyatakan sudah mati ketika transaksi tersebut dilakukan.